By. : Moh. Homaidi*
Liburan sudah datang, destinasi wisata menjadi pilihan. Godaan untuk tergiur sangat kuat, mulai yang berdiskon sampai yang normal. Wahana ramah lingkungan dan anak menjadi pilihan. Jarak jauh tidak menjadi gangguan, selama uang di kantong belum berkurang.
Tentu macet di jalan adalah kenikmatan kecuali yang tidak sabar dan emosian, akhirnya mudah main hakim sendiri dan menyalahkan. Alih-alih liburan meraih bahagia penuh makna, tapi sebaliknya penuh masalah yang berujung nestapa.
Taruhlah kasus yang menimpa pengendara mobil Mercy di Surabaya, pengendara tersebut melintasi lampu merah dan menabrak pesepeda, sebagaimana diberitakan oleh Tribunnews.com Senin (23/12/24).
Tidak sampai di situ, supir tersebut kabur dari tanggung jawab dan sempat menabrak mobil hingga tercebur ke sungai. Massa pun geram melihatnya, mereka berbondong-bondong mengejar, akhirnya tertangkap. Hadiah pun ia dapatkan berupa pukulan dan cibiran, jeruji besi menjadi akhir pelarian.
Sabar
Utamakan sabar dan kasih sayang di mana pun berada, terutama saat di jalan. Karena rasa capek dan penat sangat dirasa, tentu cukup menguras tenaga dan pikiran.
Betapa indahnya jika kesabaran menjadi pilihan, pasti mendapatkan keselamatan, Nabi Shollallohu alaihi wasallam bersabda: “Sabar itu salah satu wasiat dari beberapa wasiat Allah Ta’ala di bumi, barang siapa menjaganya, maka dia selamat dan barang siapa menyia-nyiakannya maka dia celaka.”
Seorang yang mampu bersabar dalam bersikap dan bertindak, serta tetap mengikuti peraturan lalu lintas ia tidak akan celaka dan rugi. Maka jagalah diri dan lingkungan dengan rasa sabar dan tabah dalam menghadapi.
Raih makna dan arti liburan melalui kesabaran dan kasih sayang, kebahagiaan dan kepuasan pasti kita dapatkan.[]
*Aktivis Sosial Dan Pendidik_Kota Batu
Komentar
Posting Komentar