Oleh : Moh. Homaidi*
Jika kita mengharap kebahagiaan pasti Allah akan pertemukan dengannya, walau harus melalui banyak semak belukar yang akan menghadang.
Allah pertemukan penulis dengan seorang pengusaha muda yang cukup tajir, sungguh mencengangkan. Di usia yang cukup muda (26 th) sementara usia pernikahannya masih 8 bulan-an, dan sudah punya 8 unit mobil dan masih banyak bisnis yang lain.
Menariknya ke 8 mobil tersebut semua Kijang Inova Reborn, tentu membuat penulis takjub mendengarnya.
Pertemuan itu bermula, saat penulis ada acara di dalam kota bersama beberapa siswa sehingga butuh kendaraan roda empat. Penulis memesan kendaraan dengan aplikasi yang dimiliki, hampir 10 menit menunggu driver pun tidak ada yang mau, apa karena hujan? Pertanyaan kecil mengusik pikiran penulis.
Akhirnya penulis minta teman untuk bantu pesankan lewat aplikasi yang berbeda, dalam waktu beberapa menit "alhamdulillah, qodarullah" kendaraan merek Kijang Inova Reborn mulai mendekat.
Sungguh mengagetkan penulis dalam perbincangan dengan drivernya, ternyata beliau pemilik salah satu trevelling terkenal di Kota Batu. "Kebetulan tadi saya lagi santai buka smart phone di salah satu mobil kok ada pesen, akhirnya saya buka, seraya bergumam "kondisinya hujan biasanya banyak driver tidak mau barangkali ini orang butuh", sementara anak buah lagi istirahat. Akhirnya saya bawa aja keluar guna refreshing, ngakunya.
Perbincangan pun sangat asyik apalagi tentang kesuksesan, seakan tidak bertepi. Di akhir pertemuan pengusaha muda tersebut berpesan "jangan putus asa, teruslah berusaha pasti suatu saat akan ketemu yang pas buat kita. Dan jauhi yang akan merenggut kesuksesan itu", tegasnya.
Pemuda asal Jawa Barat tersebut menambahkan, "saya dulu tidak sesukses ini pak khususnya dalam hal materi, jatuh bangun saya lalui. Bahkan ada teman yang bilang kamu ini sudah bangkrut, hampir di setiap pergaulan saya dikucilkan, tapi saya tetap semangat, pasti nanti akan mendapatkan jalannya" tutupnya.
Apa yang akan merenggut kebahagiaan?
Terkadang kita lupa, bahwa apa yang kita lakukan merusak masa depan dan mengikis kebahagiaan. Padahal diri merasa senang dan bangga, tanpa disadari sudah berada di pinggir jurang kehancuran, na'udzubillah.
Dalam kitab tanbihul ghafilin, karangan dari Syaikh Nashar bin Muhammad bin Ibrahim As- Samarkandi, beliau mengutip perkataan orang bijak (hukama') bahwa ada empat yang akan merenggut kebahagiaan :
Pertama, orang yang pelit saat mendengar sholawat atas Nabi Muhammad SAW. Ketika orang lain bershalawat di menutup rapat lisannya.
Kedua, orang yang enggan menjawab adzan saat waktu sholat tiba. Sibuk dengan kegiatannya tanpa peduli terhadap panggilan Allah SWT.
Ketiga, orang yang senang minta bantuan, tapi enggan memberi bantuan kepada yang membutuhkan. Ia senang melihat orang lain sengsara.
Keempat, orang yang enggan berdoa untuk dari dan orang lain diakhir sholatnya. Selesai sholat segera berpaling tanpa menengadahkan tangannya guna mohon kepada Tuhan-Nya.
Golongan yang masuk pada salah satu dari ke empat hal tersebut, akan mendapatkan kerugian dan tentu kebagiaannya akan menjauh.
Sebut saja pengusaha muda yang penulis kisahkan tersebut adalah mas Dodit. Dan penulis sudah minta izin untuk memasukkan kisah singkatnya di dalam artikel ini.
Nah beliau ternyata tidak segan-segan membantu orang lain yang membutuhkan, jangan diminta, tidak diminta pun ia berikan khususnya dalam hal materi.
Yuk jadilah mas Dodit baru, bagus kalau bisa lebih sempurna. Minimal dalam hal ibadah dan sosial.[]
*Aktivis Sosial Dan Pendidik_Kota Batu
Komentar
Posting Komentar