Oleh : Moh. Homaidi*
Siapa yang tidak senang melihat lawan bicara paham dan mengerti, sehingga tumbuh kesadaran tuk berubah ke arah yang lebih baik.
Tapi betapa kecewanya jika melihat lawan bicara kurang begitu memperhatikan, ia sibuk dengan smart phonenya atau malah ngacir ngomong dengan yang lain.
Hal ini sebagaimana yang dialami penulis, merasa sudah pas menyampaikan pesan nasehat, diiringi cerita yang menarik. Ternyata nasehat tersebut hanya dirasakan oleh dirinya tanpa sampai kepada para pendengar.
Studi kasus, akhirnya pimpinan jama'ah memberanikan diri menemui penulis seraya minta maaf dan menyampaikan bahwa isinya sangat menarik, tapi sayang Ustadz penyampaiannya terlalu cepat, sehingga kami sedikit kurang paham.
Tentu hal ini menjadi pelajaran berharga bagi penulis agar lebih pelan dan tidak terburu-buru, walau alasan penulis cukup logis dengan menegaskan bahwa kajian ini untuk mengejar penuntasan isi kitab sesuai tema yang ada.
Pimpinan jama'ah tersebut menimpali, yang kami butuhkan bukan seberapa tema dan kitab yang sudah kami kaji dan lalui, tapi sejauhmana kami paham dan mampu mengamalkan Ustadz, pintanya.
Menjadi renungan moral bagi penulis, seraya bergumam oh iya ya. Apa guna dan manfaat, sudah banyak tema dan kitab yang dikaji, tapi tidak ada satupun yang berefek dalam kehidupannya ? Tanyaku.
Bersikap pelan
Ternyata islam telah mengajarkan kepada penganutnya agar mengedepankan sikap pelan-pelan dan tidak tergesa-gesa.
sikap pelan ini tidak hanya pada tindakan, tapi juga dalam berucap. Nyatanya daya serap orang berbeda, sangat variatif. Maka sangat diperlukan tidak tergesa-gesa. Utamakan orang lain jangan fokus pada diri sendiri, sebab hal ini mengandung sikap ego.
Anjuran sikap pelan ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW : "Sikap pelan-pelan itu dari Allah dan sikap tergesa-gesa itu dari Setan" (HR. Baihaqi).
Orang yang mengedepankan sikap pelan-pelan akan mendatangkan kelemah lembutan dalam hatinya, sementara sikap tergesa-gesa mendatangkan sikap emosi dan arogan, serta membuat hati keras.
Raih kebahagiaan dengan mengutamakan sikap pelan-pelan, sebab itu tanda cinta Allah kepada hamba-Nya, dan hindari sikap tergesa-gesa karena itu merupakan bisikan setan.[]
*Aktivis Sosial Dan Pendidik_Kota Batu
Komentar
Posting Komentar