Oleh. Moh. Homaidi*
Ketika berjumpa dengan bulan Ramadhan, dipastikan hampir setiap kultum dan mimbar Masjid panin bahasa ampunan.
Hanya saja terkadang itu berlalu separti angin lewat, masuk dari telinga kanan dan keluar dari telinga kiri, nyaris tidak berbekas.
Buktinya setelah Ramadhan berlalu, seakan ampunannya pun silau. Mabuk-mabukan, narkoba, korupsi dan LGBT tidak pernah berhenti.
Padahal jika tidak mendapat ampunan Allah kerugian dunia-akhirat pasti ia dapatkan.
Ustadz Shohibul Anwar, S.Pd., M.H.I dalam tausyiahnya saat mengisi Tarhib Ramadhan di Ponpes Hidayatullah Kota Batu pada Ahad, (23/2/25). Beliau menegaskan, bahwa ampunan itu sangat menarik!
Beliau berkisah, suatu ketika ada salah satu jama'ahnya sudah lama tidak mengaji, orangnya cukup kaya. Tiba-tiba teman orang kaya yang juga jama'ah pengajiannya whatsAp Ustadz seraya berpesan kepada beliau bahwa ada jama'ah yang minta dido'akan dan ingin bertemu.
Dengan santai beliau menjawab, baik insyaa Allah bisa, kapan dan di mana? Jawabnya singkat.
Pada waktu dan tempat yang ditentukan, beliau diajak oleh teman yang kaya ini memasuki perumahan.
Kaget bukan main beliau saat bertemu di kamar, orang yang dulu kaya, terasa berkecukupan sekarang hanya tidur berbaring, badannya kurus kerinh, warnanya hitam. Kulit-kulitnya mulai terkelupas.
Saat beretemu Ustadz ia langsung memeluk dan meminta do'a, seraya berkata "Ustadz doakan aku, semoga mendapat ampunan dan kembali sehat. Ustadz pun mendo'akan sesuai permintaan.
Diperjalanan teman orang yang kaya memberitahukan, seraya berkata "Ustadz dia sakit HIV AID., teman LGBT nya tahun kemaren sudah mati, syukur dia masih bertahan". Mendengar kabar tidak menginakkan tersebut, si Ustadz langsung minta mampir ke Apotik dan beli Detol, sekujur tubuh diratakan obat, semoga tidak menular, harapannya.
Alhamdulillah sampai sekarang saya masih sehat, sahutnya diselah-selah tausyiahnya. Selang beberapa bulan orang kaya yang terjangkit HIV AID meninggal, innaalillah.
Ustadz yang menjabat sebagai Departemen Komunikasi dan Penyiaran Islam DPP Hidayatullah tersebut melanjutkan, bahwa ampunan Allah sangat menarik, jika seorang hamba tidak mendapatkan ampunan-Nya dunia tersiksa apalagi di akhirat.
Yuk raih ampunan Allah dengan sabaik-baiknya, perbanyak istighfar dan segera bertaubat. Tutupnya
Ampunan Allah Luas
Sebanyak apapun dosa manusia, selama dalam hatinya ada keinginan untuk bertaubat dan kembali kepada Allah, ia akan mendapat ampunan.
Begitu pula sebaliknya jika dalam hatinya tidak peduli dengan ampunan, dan terus berbuat maksiat serta kedhaliman merajalela, kesengasaraan terus menghantuinya.
Allah berfirman dalam QS. Az Zumar : 53
Artinya: Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Ali bin Abi Thalib berkata : Bahwa ayat ini menyerukan agar seorang hamba segera bertaubat, apalagi bagi orang yang ucapannya jauh lebih berat dosanya daripada mereka, yaitu orang yang mengatakan, ("Aku adalah Tuhan kalian yang tertinggi") (Surah An-Nazi’at: 24) dan (aku tidak mengetahui Tuhan bagimu selain aku) (Surah Al-Qashash: 38).
Segeralah bertaubah, karena ampunan Allah melebihi dosa hamba-Nya.[]
*Aktivis Sosial Dan Pendidik_Kota Batu
Komentar
Posting Komentar