Langsung ke konten utama

Pegang Erat Keimanan, Raih Keselamatan

 


Oleh : Moh. Homaidi*

Setiap orang pasti mengalami semangat dan futur/ lemah keimanan baik dalam beribadah maupun berjuang.

Ustadz Dr. Nashirul Haq, Lc. MA dalam acara pencerahan Murabbi Nasional pada Ikatan Alumni Sekolah Tinggi Agama Islam Lukman Al-Hakim Surabaya (IKA SATAIL).

Ustadz yang menjabat sebagai ketua umum Hidayatullah tersebut menegaskan kepada seluruh alumni yang hadir pada room zoom meeting, Jum'at (4/7/2025). Bahwa merupakan keharusan seorang pejuang, rijalud dakwah agar keimanannya terus bersemai maka perlu pembiasaan yang baik.

Pertama, berhalaqoh. Berkumpul dengan orang baik adalah sarana istiqomah dalam berislam. 

Para sahabat juga menjaga keimanannya dengan cara berhalaqoh, sebut saja Umar bin Khattab.

Kedua, bermulazamah dengan para senior atau perintis, menghadiri atau mendatangkan mereka untuk mendengarkan nasehat dan mengikuti bimbingannya. Maka yakinlah, kesuksesan terus memihak kapada pelanjutnya.

Ketiga, do'a. Seorang hamba yang senantiasa menengadahkan tangan dan menundukkan pandangan hanya kepada Allah, maka pertolongan terus menghampiri.

Nah untuk menjaga halaqoh, mulazamah, dan saling mendoakan satu dengan yang lain, diantaranya ditentukan dengan kepemimpinan, tambahnya.

Beliau melanjutkan, bahwa kepemimpinan menjadi baromiter dalam menjaga keimanan jama'ah, baik dalam bidang tabiyah maupun dakwah. 

Kepemimpinan dalam sebuah lembaga atau Negara, terkhusus Ormas Hidayatullah kedepan harus lebih berkualitas sesuai Manhaj Nubuwwah. Tutupmya.

Yakinlah, penguatan keimanan melalui kepemimpinan yang komprehensif dapat meraih keselamatan dunia dan akhirat.[]*

*Aktivis Sosial dan Pendidik_Batu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SD Integral Al-Fattah Meraih Penghargaan Dari Diknas Kota Batu 2024

  Kota Batu : Dinas Pendidikan (Diknas) Kota Batu bekerjasama dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Batu mengadakan puncak peringatan hari guru nasional ke 53 dan PGRI ke 79 di Hall Singhasari resort, Ahad (22/12/24). Perayaan tersebut dihadiri langsung Plt Wali Kota Batu, dan Ketua PGRI Jawa Timur dan tenaga pendidik (tendik) se-Kota Batu. Hal ini ditegaskan dalam laporan Kepalas Diknas bapak M. Chori, M.Si bahwa jumlah guru yang hadir kurang lebih 5000. Beliau melanjutkan, kegiatan ini di support langsung oleh pak Plt Wali Kota Batu Dr. Aris Agung Paewai. Terbukti kegiatan ini diselenggarakan di Hall Hotel bintang 5, tentu ini penghargaan yang luar biasa bagi semua guru, khususnya di lingkungan Kota Batu, disambut tepuk tangan meriah oleh peserta yang hadir. Pada acara yang cukup khidmat ini berbagai penghargaan diberikan, mulai peserta didik, guru, sampai sekolah yang berprestasi.  Tentu ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi sekolah yang mendapatkannya. Sal...

Keseruan Kelas VI Angkatan 3 SD Integral Al-Fattah Go To Surabaya

  Batu : Merupakan momen tahunan yang ditunggu siswa/i kelas VI SD Integral Al-Fattah (SDIA) Kota Batu, yaitu study tour.  Rasa yang ditunggu siswa/i SDIA terbayar sudah. Karena kegiatan tersebut terlaksana pada Selasa (7/1/25).  Adapun peserta dari siswa/i SDIA kelas VI berjumlah 63 dan Ustadz/ah pendamping 15 orang cukup memenuhi dua bus, dari Batu menuju kota pahlawan Surabaya. Kenapa Surabaya menjadi jujukan study tour? Pertanyaan ini muncul, karena dua angkatan sebelumnya go to Jogja.  Surabaya merupakan Ibu Kota Provensi Jawa Timur, didalamnya terdapat wahana Kebun Binatang Surabaya (KBS), wisata  bahari, dan history (monumen kapal selam dan tugu pahlawan) tegas Bunda Issanu. Disamping itu lanjut ketua paguyuban kelas VI tersebut, bukan hanya itu anak-anak juga diajak bersenang-senang ke Trans Snow World (TSW), dan terkahir berlabuh ke Masjid Al -Akbar. Masjid terbesar se Jawa Timur tersebut juga sarat estetika timur tengah, tutupnya. Moment tersebut disem...

Mulia Dengan Berbakti Kepada Orang Tua

  Oleh : Moh. Homaidi * Seorang Ustadz yang santun dalam penyampaian nasehat dan senantiasa menyentuh hati. Suatu ketika beliau bercerita kepada jama'ah bahwa dua pekan sebelum ramadhan, ada seorang temannya datang dan bercerita. Bahwa ada salah satu anak buahnya di tingkat pemerintah, ia sebagai pegawai negeri sipil (PNS) tiba-tiba mengajukan resign. Melihat dan mendengar surat pemunduran diri bawahannya si pemimpin kaget dan panik. Lantas si pemimpin bertanya kenapa mau mundur, apakah ada masalah pekerjaan atau gaji kurang? Pegawai yang bersangkutan diam tanpa mengeluarkan suara. Kalau begitu jangan dulu, pekerjaan kamu bagus dan tuntas. Apa yang menjadi dasar kamu mau memundurkan diri? Sanggahnya. Pengajuan surat resign ini bukan hanya sekali dua kali, tapi sudah berkali-kali, tapi ketika ditanya alasannya kenapa? Jawabanya sama, diam tanpa suara. Di bulan ke enam pemuda yang sederahana dan punya anak yang masih kecil-kecil tersebut kembali mengajukan resign. Sebagai pemimpin, d...