Langsung ke konten utama

Kesungguhan Menghasilkan Karya



Oleh : Moh. Homaidi*

Sebuah karya dapat terlihat indah dan menakjubkan bahkan dapat memukau penikmatnya. Orang yang melihat pun sepintas memuji dan menyanjungnya, tanpa diketahui seperti apa perosesnya. Padahal dibalik keindahan karya tersebut ada proses panjang yang membutuhkan kesungguhan.

K.H. Abdurrahman Muhammad hadir dalam Musyawarah (Muswil) ke 6 Jawa Timur yang bertempat di Ponpes Ar Rohmah Malang Jum'at, (5/12). Beliau menegaskan bahwa "orang yang sungguh-sungguh dalam bekerja pasti akan menghasilkan karya."

Selaku Ro'is 'Am beliau menekankan kepada musyawarin betapa pentingnya mengambil sepirit kenabian. "Nabi punya 2 tugas besar pertama,  memiliki missi menjelaskan bahwa tidak ada illah kecuali Allah, maka hendaklah engkau mengabdi kepada_Nya, ketauhidan."

Kedua, "para nabi itu adalah Imam," ia terdepan dalam inisiatif mengambil keputusan, terdepan menjadi teladan. Pemegang urusan, dan bertanggung jawab atasnya. Hal ini disebabkan karena adanya kesungguhan dalam berkarya.

Beliau melanjutkan, kesungguhan berkarya tidak lepas dari tiga serangkai antara iman, ilmu, dan amal. Selebihnya Allahlah yang akan menyempurnakan.

Jika seseorang punya iman dan ilmu, maka pekerjaannya pasti akan berkembang.  Mereka memiliki keimanan yang haqqoh tilawah, haqqo jihadih, dan haqqo taqwa. Kesungguhan dalam membaca, memahami, dan mengerti. Nyata dalam berkarya, tidak mudah tergiur urusan dunia. Kuat dalam memengang keyakinan dan ketaqwaan, tutupnya.

Teguhkan keyakinan

Persahabatan dan persaudaraan mudah terpecah, banyak disebabkan karena harta, tahta dan wanita. Cirinya mereka ingin mengambil yang lebih daripada yang lain, menggunting dalam lipatan. Tapi sebaliknya jika mereka mengedepankan nilai dan moral maka ia akan bahagia dan lebih baik dari yang lain.

Teguhkan keyakinan, jangan mudah terpecah hanya dalam urusan dunia, kuat diri untuk terus berkarya dan fokus.  Persatuan dalam ukhuwah pun terbentuk dalam satu kesatuan yang dibungkus dengan kesungguhan dan keyakinan  untuk taat kepada Allah Swt.

Nabi Muhammad SAW bersabda : "Wahai Rasulullah katakanlah kepadaku suatu perkataan dalam Islam yang aku tidak perlu bertanya tentangnya kepada seorang pun selainmu.” Beliau bersabda, “Katakanlah: aku beriman kepada Allah, kemudian istiqamahlah.” (HR. Muslim, no. 38)

Teguh dalam keimanan merupakan benteng pertahanan moral dan adab, bersungguh-sungguh dalam beramal merupkan kesadaran untuk memberikan yang terbaik dan bermanfa'at bagi sesama. 

Teruslah istiqomah dalam berkarya yang terbalut iman, ilmu dan amal.[]

*Pemerhati Sosial dan Pendidik_Kota Batu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keseruan Kelas VI Angkatan 3 SD Integral Al-Fattah Go To Surabaya

  Batu : Merupakan momen tahunan yang ditunggu siswa/i kelas VI SD Integral Al-Fattah (SDIA) Kota Batu, yaitu study tour.  Rasa yang ditunggu siswa/i SDIA terbayar sudah. Karena kegiatan tersebut terlaksana pada Selasa (7/1/25).  Adapun peserta dari siswa/i SDIA kelas VI berjumlah 63 dan Ustadz/ah pendamping 15 orang cukup memenuhi dua bus, dari Batu menuju kota pahlawan Surabaya. Kenapa Surabaya menjadi jujukan study tour? Pertanyaan ini muncul, karena dua angkatan sebelumnya go to Jogja.  Surabaya merupakan Ibu Kota Provensi Jawa Timur, didalamnya terdapat wahana Kebun Binatang Surabaya (KBS), wisata  bahari, dan history (monumen kapal selam dan tugu pahlawan) tegas Bunda Issanu. Disamping itu lanjut ketua paguyuban kelas VI tersebut, bukan hanya itu anak-anak juga diajak bersenang-senang ke Trans Snow World (TSW), dan terkahir berlabuh ke Masjid Al -Akbar. Masjid terbesar se Jawa Timur tersebut juga sarat estetika timur tengah, tutupnya. Moment tersebut disem...

Mulia Dengan Berbakti Kepada Orang Tua

  Oleh : Moh. Homaidi * Seorang Ustadz yang santun dalam penyampaian nasehat dan senantiasa menyentuh hati. Suatu ketika beliau bercerita kepada jama'ah bahwa dua pekan sebelum ramadhan, ada seorang temannya datang dan bercerita. Bahwa ada salah satu anak buahnya di tingkat pemerintah, ia sebagai pegawai negeri sipil (PNS) tiba-tiba mengajukan resign. Melihat dan mendengar surat pemunduran diri bawahannya si pemimpin kaget dan panik. Lantas si pemimpin bertanya kenapa mau mundur, apakah ada masalah pekerjaan atau gaji kurang? Pegawai yang bersangkutan diam tanpa mengeluarkan suara. Kalau begitu jangan dulu, pekerjaan kamu bagus dan tuntas. Apa yang menjadi dasar kamu mau memundurkan diri? Sanggahnya. Pengajuan surat resign ini bukan hanya sekali dua kali, tapi sudah berkali-kali, tapi ketika ditanya alasannya kenapa? Jawabanya sama, diam tanpa suara. Di bulan ke enam pemuda yang sederahana dan punya anak yang masih kecil-kecil tersebut kembali mengajukan resign. Sebagai pemimpin, d...

Isro' Mi'roj ; Sarana Kemuliaan

  Oleh. : Moh. Homaidi * Setiap tanggal 27 Rajab umat Islam diingatkan dengan peristiwa penting Isro' Mi'roj. Pristiwa yang mengangkat derajat seseorang untuk lebih baik dan bijak. Sebagaimana yang sudah dikenal tentang Isro' Miroj, di mana saat itu Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan waktu malam dari Kota Makkah menuju Masjid Aqso Palestina, setelah itu naik ke langit 1 sampai ke 7 menggunakan kendaraan Burok, dan ke Sidrotul Muntaha. Hal yang menarik pada perkara Isro' Mi'roj ini adalah pentingnya sholat, dan menjadi momen diwajibkan melaksanakannya. Kemuliaan Allah SWT merupakan dzat yang agung dan maha tinggi. Salah satu bentuk keagungan-Nya, ketika ia memanggil Nabi Muhammad SAW ke Sidrotul Muntaha karena perkara yang mulia, yaitu sholat. Ketika perintah sholat turun  berjumlah 50 waktu, Nabi yang mulia menerima dengan seksama. Hanya saja ketika turun ke langit ke 6 beliau bertemu dengan  Nabi Musa AS., beliau mendapat saran agar bernegosiasi dengan Allah SW...