Langsung ke konten utama

Keutamaan Ilmu daripada Amal

 


Oleh : Moh. Homaidi*

Setiap tahun hari Guru dirayakan bahkan menjadi primadona untuk diidolakan, tentu bukan karena personnya tapi sebab pengetahuan dan adab yang disajikan. Sehingga wajar ada pesan tersirat bahwa "guru adalah agen perubahan untuk masa depan".

Edialnya orang yang berilmu mendapatkan perhatian lebih, karena ilmu lebih utama daripada amal. Seorang yang berilmu tahu persis apa yang dia perbuat dan apa dampaknya? Sementara orang yang sedikit ilmu  tidak tahu apa yang ia perbuat dan apa dampak setelahnya? Maka tentu hasilnya merugi.

Dalam kitab dzurratun nashihin, karangan 'Utsman bin Hasan bin Ahmad Asy Syakir Al Khubari, ia mengutip hadits dari Ibnu Abbas, bahwa orang yang berilmu memiliki beberapa derajat lebih tinggi daripada orang-orang mukmin yang berjumlah tujuh ratus tingkat. Dan setiap satu tingkat ke tingkat berikutnya jaraknya sama dengan lima ratus tahun".

Orang yang berlimu dihadapan Allah sangat berharga dan diperhitungkan, keutamaan yang diraihnya sangat membedikan legitimasi bahwa mereka mendapatkan maqom kenabian.

Syekh 'Utsman bin Hasan melanjutkan, diantara keutamaan orang berilmu ada lima; pertama, ilmu tanpa amal, ilmunya tetap bersemayam. Kedua, ilmu tanpa amal ia tetap bermanfa'at. Ketiga, amal perlu persyaratan, sementara ilmu ia memancarkan cahaya. Keempat, ilmu adalah maqomnya para Nabi, sebagaimana beliau bersabda; "ulama' ummatku seperti para Nabi bani Israil". Kelima, ilmu adalah sifat Allah Swt. Semetara amal adalah sifat hamba.

Dalam tafsir at-taysir ibnu Abbas menyebutkan bahwa Nabi Sulaiman diberi pilihan antara ilmu dan kerajaan, beliau lebih memilih ilmu. Dan akhirnya Allah memberikan keduanya.

Beruntunglah orang yang memiliki ilmu dan mempelajarinya, sebab ia akan meraih kemuliaan dan keberuntungan.[]

* Pemarhati Sosial dan Pendidik_Kota Batu 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keseruan Kelas VI Angkatan 3 SD Integral Al-Fattah Go To Surabaya

  Batu : Merupakan momen tahunan yang ditunggu siswa/i kelas VI SD Integral Al-Fattah (SDIA) Kota Batu, yaitu study tour.  Rasa yang ditunggu siswa/i SDIA terbayar sudah. Karena kegiatan tersebut terlaksana pada Selasa (7/1/25).  Adapun peserta dari siswa/i SDIA kelas VI berjumlah 63 dan Ustadz/ah pendamping 15 orang cukup memenuhi dua bus, dari Batu menuju kota pahlawan Surabaya. Kenapa Surabaya menjadi jujukan study tour? Pertanyaan ini muncul, karena dua angkatan sebelumnya go to Jogja.  Surabaya merupakan Ibu Kota Provensi Jawa Timur, didalamnya terdapat wahana Kebun Binatang Surabaya (KBS), wisata  bahari, dan history (monumen kapal selam dan tugu pahlawan) tegas Bunda Issanu. Disamping itu lanjut ketua paguyuban kelas VI tersebut, bukan hanya itu anak-anak juga diajak bersenang-senang ke Trans Snow World (TSW), dan terkahir berlabuh ke Masjid Al -Akbar. Masjid terbesar se Jawa Timur tersebut juga sarat estetika timur tengah, tutupnya. Moment tersebut disem...

Mulia Dengan Berbakti Kepada Orang Tua

  Oleh : Moh. Homaidi * Seorang Ustadz yang santun dalam penyampaian nasehat dan senantiasa menyentuh hati. Suatu ketika beliau bercerita kepada jama'ah bahwa dua pekan sebelum ramadhan, ada seorang temannya datang dan bercerita. Bahwa ada salah satu anak buahnya di tingkat pemerintah, ia sebagai pegawai negeri sipil (PNS) tiba-tiba mengajukan resign. Melihat dan mendengar surat pemunduran diri bawahannya si pemimpin kaget dan panik. Lantas si pemimpin bertanya kenapa mau mundur, apakah ada masalah pekerjaan atau gaji kurang? Pegawai yang bersangkutan diam tanpa mengeluarkan suara. Kalau begitu jangan dulu, pekerjaan kamu bagus dan tuntas. Apa yang menjadi dasar kamu mau memundurkan diri? Sanggahnya. Pengajuan surat resign ini bukan hanya sekali dua kali, tapi sudah berkali-kali, tapi ketika ditanya alasannya kenapa? Jawabanya sama, diam tanpa suara. Di bulan ke enam pemuda yang sederahana dan punya anak yang masih kecil-kecil tersebut kembali mengajukan resign. Sebagai pemimpin, d...

Isro' Mi'roj ; Sarana Kemuliaan

  Oleh. : Moh. Homaidi * Setiap tanggal 27 Rajab umat Islam diingatkan dengan peristiwa penting Isro' Mi'roj. Pristiwa yang mengangkat derajat seseorang untuk lebih baik dan bijak. Sebagaimana yang sudah dikenal tentang Isro' Miroj, di mana saat itu Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan waktu malam dari Kota Makkah menuju Masjid Aqso Palestina, setelah itu naik ke langit 1 sampai ke 7 menggunakan kendaraan Burok, dan ke Sidrotul Muntaha. Hal yang menarik pada perkara Isro' Mi'roj ini adalah pentingnya sholat, dan menjadi momen diwajibkan melaksanakannya. Kemuliaan Allah SWT merupakan dzat yang agung dan maha tinggi. Salah satu bentuk keagungan-Nya, ketika ia memanggil Nabi Muhammad SAW ke Sidrotul Muntaha karena perkara yang mulia, yaitu sholat. Ketika perintah sholat turun  berjumlah 50 waktu, Nabi yang mulia menerima dengan seksama. Hanya saja ketika turun ke langit ke 6 beliau bertemu dengan  Nabi Musa AS., beliau mendapat saran agar bernegosiasi dengan Allah SW...