Oleh. : Moh. Homaidi * " Maaf ustadz di rumah saya terjadi banjir, air sungai meluap, tolong jemput saya, saya mau kembali ke pondok ", suara seorang santri, di balik hp berdering. Sontak si ustadz kaget seraya berucap, Innaalillaahi wainnaa ilaihi raji'uun, sekaligus ingat kalau pondok yang ia tempati jaraknya sangat dekat dengan sungai, pusat meluapnya air, dan terjadinya banjir bandang, jarak antara pondok dengan bibir sungai kurang lebih 50 meter. Dengan sekejap si ustadz ini, lompat dan memantua bibir sungai, barangkali air bah tersebut menuju pesantren yang ia tempati dengan jumlah santri yang cukup banyak. Lisan ustadz ini tanpa sengaja berdzikir dan berdo'a, berharap agar air bah ini hengkang dari hadapannya dan tidak mengenangi pondok yang ia tempati. Alhasil, rasa syukur Alhamdulillah, terucap dari lisan seorang ustadz, karena melihat air bah yang cukup besar didepannya, nyaris tidak menyisakan sesuatu apapun yang ada di sekelilingnya, siap menghantam jik...