Oleh. Homaidi*
Dibalik suksesnya seseorang, pasti ada orang yang berperan. Seorang suami yang hebat, ada istri yang kuat, seorang anak yang cerdas, pasti ada orang tua tangkas atau siapa yang membersamainya di rumah.
Orang tua adalah pintu surga, lalu apakah kita mampu menjaganya?, karena percaya atau tidak semua orang tua belum mampu menjaganya. Nabi mengingatkan kita dalam sabdanya :
الْوَالِدُ أَوْسَطُ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ فَإِنْ شِئْتَ فَأَضِعْ ذَلِكَ الْبَابَ أَوِ احْفَظْهُ
“Orang tua adalah pintu surga yang paling baik. Kalian bisa sia-siakan pintu itu atau kalian bisa menjaganya” (HR. Tirmidzi).
Hadits tersebut menggambarkan bahwa, tidak semua orang tua mampu memegang kunci surga, jika mereka lalai membawa dan menjaganya maka itu menjadi bumerang baginya.
Alhamdulillah, salah satu siswa SD Integral Al Fattah telah menyelesaikan target hafalan Al Qur'annya padahal masih kelas lima, penulis penasaran, kira-kira apa yang dilakukan orang tuanya di rumah?, pada saat yang sama teman sebayanya sibuk bermain ganget dan tontonannya. Panasaran..? Ikuti hasil penelusuran penulis..!
Apa yang bunda lakukan di rumah saat bersama ananda dan sendiri, dan apa yang bisa orang tua lakukan dalam membersamai ananda di rumah?
Berikut tips dan trik untuk mendidik anak mencintai Al Quran dan gemar membaca.
Pertama dan yang paling utama adalah bangun niat yang benar dan kuat, melakukan pembiasaan sejak dini.
Niat
Niatkan untuk memiliki anak yang sholih dan sholihah ( karena segala sesuatu itu tergantung pada niat).
Kondisikan situasi rumah mendukung niatan kita Misalnya dengan :
Memperdengarkan murottal al Quran, menyediakan buku yang memotivasi anak melakukan kebaikan-kebaikan. Jika anak-anak belum tertarik membaca ceritakan isi buku tersebut dengan cara dibaca bersama-sama.
Membatasi penggunaan HP, jika memungkinkan anak-anak tidak punya HP sendiri dan membatasi menonton TV. Jangan kita yang melarang, tapi malah melakukan sendiri.
Uswah
Menjadi uswah hasanah bagi anak-anak (mengaji bersama anak-anak, ikut menghafal Al Quran walaupun sekedar surat-surat pendek di juz 30), sehingga anak-anak tidak merasa menanggung beban sendiri untuk mengaji dan menghafalkan Al Quran. Ajaklah anak-anak ke majelis ilmu dan ke majelis Quran.
Sabar
Bersabar untuk membersamai proses , lakukan dengan perencanaan (luangkan waktu buat anak-anak, jangan menunggu waktu luang). Rasa menyesal tidak terjadi di awal tapi diakhir, lebih baik kita berpayah-payah di awal saat kita kuat, daripada berusaha di saat umur sudah menua sementara anak-anaak senang dengan dunianya, yang terjadi pertengkaran tiada ujung.
Sadakah
Bersedekah ( rencanakan, dengan cara menyisihkan untuk sedekah bukan menyisakan) khususnya sedekah subuh walaupun hanya 1000 atau 2000 rupiah saja secara istiqomah.
Karena malaikat akan ikut mendoakan orang yang sedekah subuh ,sehingga memudahkan hajat/ keinginan kita dikabulkan oleh Allah. Lakukan kebaikan-kebaikan walaupun tampak kecil dan kelihatan sepele.
Karena kita tidak tahu kebaikan mana yang bisa memudahkan kita untuk mendapatkan pertolongan Allah, bisa jadi kemudahan yang saya rasakan dalam mendidik anak juga karena amalan/ kebaikan yang dilakukan oleh orang tua saya dan juga doa beliau yang sudah lama dan dikabulkan saat ini.
Berbuat baiklah pada pemberi ilmu /ustadz dan ustadzah dan doakan mereka.
Karena doa dan kebaikan sikap kita, menjadikan keikhlasan hati ustadz dan ustadzah menyampaikan ilmu dan memudahkan ilmu itu sampai pada anak kita.
Doakan anak-anak agar Allah mudahkan untuk menghafal Alquran. Carilah waktu-waktu yang mustajab untuk berdoa,
Tawakkal
TAWAKKAL... serahkan hasilnya kepada Allah... Jangan suka membanding-bandingkan anak kita dengan teman temannya, karena kemampuan masing-masing anak berbeda, Allah melihat proses seberapa lama dan kesungguhan kita dalam berproses menjadikan anak-anak kita penghafal Quran. (Pentingnya sinergi orang tua di rumah dengan pihak sekolah untuk mendidik anak- anak).
YAKINLAH TIDAK ADA KESENANGAN (KENIKMATAN) SETELAH KEPAYAHAN, KEPAYAHAN AKAN SEGERA HILANG SAAT KITA MENIKMATI HASIL YANG KITA HARAPKAN.
Semoga beliau termasuk orang tua yang ter catat pemegang kunci surga bagi putra/inya. Dan senantiasa Allah Swt membimbing kita menjadi orang tua yang bertanggung jawab sesuai tugas dan fungsinya, aamiin. []
* Guru SD Integral Al-Fattah Kota Batu, Dan Da'i
Komentar
Posting Komentar