By. : Moh. Homaidi*
Suatu hari ada seorang teman yang ngajak keluar dari perjuangan dengan semangat menggebu-gebu, seraya berkata, "Berjuang itu tidak harus fokus dalam satu organisasi, lebih dari satu tentu lebih bagus, dan tambah banyak saudara", rayunya.
Ini ada lembaga yang lebih profit dan menjajikan serta butuh sosok yang terampil, kehadiran kader sangat menentukan langkah kedepan.
Sekilas statmen tersebut benar, tapi ketika ditelesik lebih dalam timbul pertanyaan yang serupa, untuk apa banyak berkiprah dalam beberapa varian organisasi kalau kita hanya mencari hidup di dalamnya?
Bukan berjuang untuk ummat tapi lebih menghidupkan diri dan keluarga. Inilah racun organisasi yang lambat laun mengikis kekokohannya.
Seseorang yang sia-sia hidupnya dia masuk dalam satu organisasi tapi kebiasaannya mengeluh, seakan sulit bersyukur, padahal bagusnya islam dirinya dalam beramal ialah saat mengenal dan masuk di dalamnya.
Imam Al Hasan Bashri berkata : “Di antara tanda-tanda Allah berpaling daripada seseorang ialah Allah menjadikan kesibukannya pada perkara-perkara yang tidak bermanfaat bagi dirinya.”
Waspadalah, saat hati berpaling dan condong berbuat maksiat, segera kembali ingat kepada Allah. Sebab betapa bahayanya seorang hamba yang Allah berpaling dirinya, segala keresahan dan kerugian silih berganti menghampiri.
Arti Perjuangan
Jangan mengaku hebat kalau belum merasakan nikmatnya berjuang. Karena kenikmatan itu dapat dirasakan setelah meraih hasil yang diharapkan.
Imam Syafi'i berkata : "Orang yang hebat adalah orang yang memiliki kemampuan menyembunyikan kemeralatannya, sehingga orang lain menyangka bahwa dia berkecukupan karena dia tidak pernah meminta" .
Tidak mudah mengeluh terus berusaha ke arah yang lebih baik, selalu mencari solusi inilah arti perjuangan yang sesungguhnya.[]
*Aktivis Sosial Dan Pendidik_Kota Batu
Komentar
Posting Komentar