By : Moh. Homaidi*
Suatu hari saya menerima pesan dari seorang teman, isi pesan itu berharap agar saya bersedia menjadi khotib di salah satu Masjid yang berdekatan dengan Ma'had yang sangat terkenal di Kota tersebut. Akan tetapi pada saat yang sama saya masih ada kegiatan yang tidak mungkin ditinggal yaitu rapat rutinan lembaga. Kebetulan evaluasi program dilaksanakan setiap hari jum'at, waktu yang tersedia cukup singkat.
Sementara teman ini meminta kepastian segera memberi keputusan antara siap atau tidak? Di satu sisi saya tidak bisa memastikan rapat ini selesai sebelum sholat jum'at sekitar jam 11-an, belum lagi persiapan dan lain sebagainya. Saya pun kepikiran perasaan teman karena diminta segera mencari pengganti Khotib yang berhalangan.
Rasa dan pikiran mulai berkecamuk, bismillah dengan tekad bulat saya sampaikan ke teman tersebut, "in syaa Allah saya siap". Diapun mengucapkan terimakasih atas kesediaannya, dan bahkan dia berharap kedepan selalu siap saat diminta untuk menjadi khotib. In syaa Allah siap, semoga tidak ada jadwal yang berbarengan, jawab saya.
Tegas dan Jelas
Tidak banyak orang yang berani bersikap, walau jelas apa yang dilakukan benar, akan tetapi kebanyakan orang masih mempertimbangkan banyak hal, sementara orang lain menunggu kepastian dan jawaban yang tegas.
Begitupula seorang ikhwan jika sudah menemukan jodohnya, hilangkan kata tunggu sebentar, nanti dulu, apalagi tunda saja. Rasa kecewa pasti dirasa calon pasangan, katakan yang tegas "jika adek memang jodohku, bismillah aku siap menjadi Imam".
Jika tanpa ada keputusan yang jelas, kasian perasaan si calon dan keluarganya, ujung-ujungnya menyesal dan merasa bersalah.
Allah berfirman dalam Q.S. Al-Ahzab : 70
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan Katakanlah perkataan yang benar”.
Ayat tersebut memerintahkan kepada kita agar berkata yang benar, lagi tegas. Tentu orang yang mendengarnya puas dan siap mengikutinya.
Semoga Allah SWT memudahkan kita dalam berkata benar dan tegas, sehingga jauh dari kata menyesal apalagi emoral.[]
*Aktivis Sosial Dan Pendidik_Kota Batu
Komentar
Posting Komentar