Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2024

Sikap Adalah Bukti Tentramnya Jiwa

  Oleh : Moh. Homaidi * Hampir satu minggu kita bersama-bersama merayakan pesta Domokrasi, pemilihan Presiden RI (Republik Indonesia) secara langsung, hal ini pertanda bentuk ketaatan pemerintah terhadap konstitusi, Rabu (14/2). Hanya saja sampai saat ini masih terjadi polemik sehingga cukup menghambat penentuan siapa yang berhak menjadi RI 1?. Terlepas dari tuduhan kecurangan antar kubu, justru disini menunjukkan Pemerintah melaksanakan amanat Demokrasi, bebas berbicara dan berekspresi. Jika tidak mengikuti amanat konstitusi, dengan mudahnya KPU (Komisi Pemilihan Umum) sudah menyampaikan hasil akhirnya, bagi yang keberatan tinggal diciduk atau dibungkam. Tapi nyatanya tidak, justru inilah indahnya demokrasi semua mengikuti ketentuan hukum. Antara Proses Dan Hasil Apapun hasilnya pasti sesuai dengan proses yang berjalan. Walau masih menunggu ketentuan. Tapi yakinlah kemenangan itu akan diraih sesuai proses konstitusi. Keinginan seseorang dalam menentukan siapa yang akan dipilih, at...

Lentera Akhir Zaman

  By. Moh. Homaidi* Sebagaimana tujuan pendidikan pada umumnya, mencerdaskan anak didik mulai akademik, sikap dan krakter. Dalam UUD 1945 alinea ke-4 terdapat kalimat “Mencerdaskan kehidupan bangsa” merupakan tujuan pendidikan nasional yang menggambarkan cita-cita bangsa Indonesia untuk mendidik dan menyamaratakan pendidikan ke seluruh penjuru Indonesia agar tercapai kehidupan berbangsa yang cerdas. Guru adalah penegak kecerdasan dan lentera, penerang ditengah gelapnya moral. Hanya saja akhir-akhir ini Guru disibukkan dengan administrasi sehingga membuat dirinya tak ubahnya buruh yang terkejar target, sehingga mencedrai Guru sebagai akhir zaman. Hal ini ditegaskan oleh Dr. Ali Imron, M. Ag saat memberikan arahan kepada Kepala Sekolah SD/MI, SMP, SMA/SMK se Jawa Timur di bawah naungan Hidayatullah yang terjaring dalam Pendidikan Integral Berbasis Tauhid (PIBT). Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis-Jum'at (8-9/2) berada di Kota Batu, dihadiri kurang lebih 40-an peserta. Owner Ponpes...

Negara Timpang, Guru Besar Pun Bersuara Lantang

  By. : Moh. Homaidi* Beberapa hari aku sudah tidak buat coretan narasi karena masih menyelesaikan beberapa tugas, ternyata cukup menguras tenaga dan pikiran. Hanya saja, dua hari terakhir media cetak dan medsos disesaki dengan sikap para Guru besar sebab adanya geliat pemerintah yang mulai mencedrai demokrasi. Hal ini cukup menggelitik aku tuk menulis dan bersikap. Sikap para Guru besar tersebut bukan tanpa alasan, karena satu minggu sebelumnya Presiden Jokowi menyatakan tentang bolehnya pemerintah mendukung salah satu paslon capres dan cawapres. Padahal satu bulan sebelumnya ia menyatakan, bahwa pemerintah tidak boleh ikut campur dan PNS harus netral. Tapi nyatanya berbalik 100%. Sehingga inilah pemicu keresahan para civitas akademic turut bersuara. Ini bentuk kepedulian yang harus disampaikan dan diperjuangkan. Karena suara ini berada di area perpolitikan yang masih memanas, maka tentu banyak yang menilai bahwa sikap para civitas akademik negatif, termasuk Istana pun ikut menyik...