Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2020

REFLEKSI HIDUP YANG MEMBANGKITKAN NARATIF DAN INOVATIF

  Oleh : Moh. Homaidi* Pada Bulan Oktober ini Pemerintah memutuskan adanya cuti bersama tepatnya pada tanggal 28-30, keputusan ini sangat tepat karena pada hari-hari tersebut adalah momen bersejarah. Tanggal 28 Oktober tersebut adalah hari bersejarah, hari dimana terjadi sumpah pemuda, para pemuda dari berbagai daerah berkumpul yang bertujuan untuk membangun persatuan dan kesatuan dengan menjawantahkan sumpah yang dibangun bersama. Berbagai artikel di media menyebutkan sumpah pemuda Ini adalah momen bangkitnya jiwa muda dalam menyelamatkan Bangsa Indonesia dari berbagai paham yang akan mengikis ber NKRI sebagaimana dikutip pada koran Jawa Pos edisi 28/10/20. Pada   saat yang sama tanggal 29 Oktober 2020 M. bertepatan dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW.  tepatnya tanggal 12 Rabi'ul Awwal  1442 H.  Peringatan hari kelahiran Nabi ini untuk mengembalikan fitrah pemuda muslim ke jalan sunnah, tidak tersilau dengan pernak pernik dunia, karena pada kenyataannya peringa...

RAIH KENIKMATAN SABAR DALAM TARBIYAH SHOLAT

  Oleh : Moh. Homaidi * Mendengar kata sabar sering kita dapatkan, silih berganti terlebih ketika mengadukan musibah kepada seorang ustadz, dapat dipastikan pesan pertama yang keluar "sabar" tak ubahnya perut ketika lapar terisi makanan, tapi makanan yang dimaksud berupa sambel otomatis perut berontak sebab kepanasan, demikian analogi penerima pesan.  Artinya tidak semua pesan sabar ini dengan mudah diterima, orang yang menerima pesan rentan menolak dan butuh jawaban yang tepat. Sabar adalah kalimat sederhana yang mudah diucapkan, tapi nyatanya sulit diamalkan. Sabar dalam kamus KBBI artinya Tenang tidak tergesa-gesa.  Tidak semua orang mampu sabar dalam menghadapi masalah,  karena ciri sabar itu ada pada sikap pertama saat menghadapi persoalan. Hal ini tergambar dalam hadits riwayat _Imam Bukhori_ no hadits 1252, ada seorang wanita yang menangis diatas kuburan anaknya, lalu Nabi lewat di sampingnya seraya mengingatkan agar bertaqwa dan bersabar, si perempuan ini t...

HARI SANTRI : MOMEN MEMPERTAHANKAN NKRI

  Oleh : Moh. Homaidi * Hari Santri Nasional ditetapkan pada tanggal 22 oktober 2015 oleh presiden ke 7 Djoko Widodo (Jokowi) , tentu banyak makna yang bisa diambil dari momen tersebut. Salah satunya mendorong samua pelajar untuk berdedikasi tinggi kepada bangsa dan bernegara.  Sejenak melihat latar belakang munculnya Hari Santri Nasional, kenapa ditetapkan pada tanggal 22 Oktober ? Kebijakan pemerintah ini mengenang sejarah yang terjadi 75 tahun lalu. Peristiwa penting yang termasuk rangakaian perjuangan anak bangsa melawan kolonialisme. Kala itu gabungan santri dari berbagai daerah berkumpul di surabaya membahas kaidah kewajiban berjihad, mempertahankan NKRI. Pertemuan dahsyat ini dipimpin oleh khadarus Syekh KH. Hasyim Asy'ari, dalam pertemuaan tersebut menghasilkan keputasan yang di sebut " Resulusi Jihad Fiisabilillah ". Seruan J ihad Fiisabilillah terus bergema, dari masjid ke masjid, nafas dan semangat jihad terus digelorakan. Para santri pun terpacu untuk berger...

MOSI TIDAK PERCAYA, GEJALA BANGKITNYA BAHAYA LATEN KOMUNIS

  Oleh : Moh. Homaidi * Sejuknya sore terbungkus kabut putih, gedung cakar langit Al Fattah tertutup lebatnya hujan yang diiringi gelapnya hawa, senyum indahnya tampak setelah hempasan rintik hujan mulai reda, mengambarkan suasana batu city amat sejuk, terlihat jelas irisan kabutnya seusai hujan, membuat penghuni sekitar kedinginan dan menggoda agar tetap di dalam rumah. Penulis memberanikan diri keluar rumah karena tercium aroma sampah yang terletak di pojok dapur mulai menyengat, mengajak diri agar segera dibersihkan dan membuang ke tempatnya. Hawa dingin sangat terasa dan  kulit mulai menggigil saat tangan memegang gagang pintu serta membukanya, sambil memegang plastik sampah, kaki melangkah agak kencang sambil melirik pemandangan yang menyejukkan, tiba-tiba penulis melihat bapak pos menyapa dan memberikan paketan lalu saya terima, tidak lupa terucap sambutan terimakasih, tukang pos pun mengangguk dan berpamitan. Penulis cari tahu apa sih gerangan isi paketan tersebut?, isi...

MERAIH KENIKMATAN HIDUP MELALUI BELAJAR DAN MEMBACA

  Oleh : Moh. Homaidi * Keberlangsungan kehidupan seseorang tergambar pada sejauh mana dia merasakan nikmat dalam menjalani hidup keseharian, ketenangan dalam bersikap, menyikapi persoalan dengan bijak dan pandai mendapatkan solutif produktif. Hal ini bisa terbantu dengan adanya kemauan pribadi diantaranya senang belajar, banyak membaca, dan mampu menjeneralisasikan diri dalam kehidupan bermasyarakat.  Jika tahapan tersebut dilaksanakan dengan baik dan terarah, maka kemungkinan besar meraih nikmat yang sesungguhnya mudah didapatkan. Banyak orang yang lupa dengan kenikmatan yang dimilikinya, nikmat sehat, nikmat hidup dan nikmat kebebasan, seyogyanya kenikmatan-kenikmatan tersebut dimanfaatkan untuk lebih dekat dengan Allah Swt. melalui puasa sunah, mengaji dan lewat kehidupan sosial sehari-hari dengan bersikap dermawan serta berakhlaqul karimah. Tapi nyatanya masih banyak orang yang menyalahgunakan kenikmatan-kenikmatan yang tidak terhingga ini, mereka bermaksiat dengan dalih ...