Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2024

Ketenangan, Sumber Kebahagiaan

  By. Moh. Homaidi* Seorang Ibu  pada dasarnya punya naluri yang cukup tinggi, apa yang akan terjadi pada anaknya firasat itu akan muncul, baik berupa kebaikan ataupun keburukan, lewat mimpi maupun langsung (sadar).  Percaya atau tidak, hal itu akan terjadi kepada orang tua, terutama ibu. Sebagaimana diceritakan seorang Ibu nan jauh di sana. Si anak bercerita kalau baru saja terjadi kecelakaan, tertabarak kendaraan yang pengemudinya lalai. Sontak si Ibu kaget kalau se malam mimpi yang membuat dirinya resah, tentang anaknyaa. Ia pun bercerita kepada Anaknya, "Aku tadi malam mimpi tentangmu, jatuh dari atap, langsung aku bangun dari tempat tidur, berharap semoga tidak terjadi apa-apa, dan aku pun kembali tidur. Aku tidak berani bilang ke Bapakmu, soalnya khawatir dianggap ngawur atau nakut-nakutin. Sebagaimana diceritakan Ibu yang punya 3 Anak. Cerita ibu tersebut menggambarkan ketenangan dapat menitralisir keadaan dan kekhawatiran. Bayangkan jika mimpi tersebut disampaikan...

Memburu Cinta Allah, Berbuah Celaka

  By. Moh. Homaidi* Didekat tempat tinggal saya ada keluarga yang luar biasa, mereka pemburu Majlis Sholawat yang diadakan oleh para Habaib. Baik kegiatan yang ada di dalam atau di lur kota, bahkan tidak jarang ikut kegiatan lintas provensi. Secara pribadi saya kagum atas sepirit ta'lim dan majlisnya, tapi sayangnya dari unsur keluarga besarnya dipandang sinis, usut ketemu usut ternyata keluarga kecil tersebut kurang memperhatikan Ayahnya yang sudah sepuh. Jika ditanyak, untuk apa mengejar Pengajian dan Majlis Sholawat pasti ia menjawab ingin mendapat ridha dan cinta Allah Swt. Ternyata ia lupa, padahal ada yang wajib yang harus ia lakukan yaitu birrul walidaini (berbuat baik kepada orang tua). Allah SWT tegaskan dalam firman-Nya : Artinya : " Kami mewasiatkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun.598) (Wasiat Kami,) “Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada k...

Kerja Keras Tanpa Malas, Kerja Cerdas Pasti Tuntas

  By : Moh. Homaidi* Bekerja merupakan sunnatullah yang harus dilakukan oleh setiap insan, hanya saja betapa banyak orang yang bekerja tapi masih ada kesan malas-malasan, menunda yang seharusnya diselesaikan. Sehingga penyesalan pasti didapatkan. Jika ada kesempatan menuntaskan segerakan, karena suksesnya seseorang terlihat pada hasil akhirnya. SD Integral Al Fattah Kota Batu baru menutaskan kegiatan akhir tahunnya pada Ahad (23/6/2024), dengan kemasan "Haflah Akhirussanah Dan Khotaman". Masyaa Allah, kegiatan tersebut berlangsung meriah dan megah, sebab hasil kerja keras dan kerja cerdas Dewan Guru yang luar biasa, "pantang menyerah dan tidur sebelum semua tuntas", ungkap Pj seksi acara pada kegiatan tersebut, Ustadzah Siti Eka Nurwahyuni, S.Pd. Pernyataan tersebut memberikan efek poistif dan motivatif bagi dewan Guru yang hadir, mereka bahu membahu menata dan menyusun setiap materi dan telent yang akan tampil. Kemeriahan yang spektakuler pun dapat dirasakan, air m...

Sinergi Menghasilkan Energi

  By. Moh. Homaidi* Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial, yang tidak lepas terhadap bantuan dan keterlibatan orang lain. Begitu pula lembaga yang sukses adalah lembaga yang bersenergi dengan stakholder, termasuk diantaranya orang tua baik Komite ataupun Paguyuban. Hal inilah yang dilakukan oleh SD Integral Al-Fattah, yaitu senergi dengan Komte dalam acara yang melibatkan semua Wali Murid, terbukti pada Kamis (20/6/2024) kegiatan Parenting dan Pembagian rapot akhir tahun terlaksana dengan maksimal. Kegiatan tersebut berjalan lancar tanpa ada aral yang  melintang. Ustadz Wawan Wahidin, S.Sos.I dalam sambutannya sebagai perwakilan Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Al-Fattah menegaskan bahwa "Senergi pasti menghasilkan Energi". Energi yang dimaksud adalah suksesi program yang diangkat oleh sekolah, sehingga menghasilkan prihal yang spektakuler, tambahnya. Dr. Sri Susanti Tjahja Dini selaku pembicara pada kegiatan parenting tersebut, menyampaikan sinergi orang tua dengan sekol...

Tanpa Pamrih, Bahagia Menyelimuti.

  Oleh. Moh. Homaidi* Bahagia adalah puncak kenikmatan hidup di dunia. Siapa yang tidak menginginkan kebahagiaan, nyaris semua berharap ke arahnya.  Seseorang bekerja keras, panting tulang, rela siang dan malam tidak kenal lelah, sampai harus meninggalkan anak dan istri karena satu alasan ingin bahagia.  Termasuk orang yang berbuat baik, senang berbagi, membantu yang membutuhkan, mereka melakukan itu karena ingin mendapatkan kebahagiaan. Hanya saja betapa banyak orang yang memberi karena ingin mendapatkan pujian, atau timbal balik dari kebaikannya. Tentu bukan kebahagiaan yang ia dapatkan tapi berupa penyesalan dan kerugian. Tipikal manusia yang demikian sulit mendapatkan tempat dan kebaikan dari orang lain, sebab ia berbuat hanya untuk kepentingan. Dan ketika yang diharapkan tidak diraih maka umpatan dan sumpah serapah keluar tidak beraturan, tentu sakit hati dan penyesalan ia dapatkan.  Agar tidak memperoleh kerugian dan  penyesalan, sebaiknya pastikan untuk a...

Dunia Pendidikan Kembali Berduka Dan Pentingnya Keterlibatan Orang Tua

  Oleh : Moh. Homaidi* Kota Batu, Siswa SMP menganiayaya temannya sendiri, hanya karena tidak mau ngeprint tugas kelompok. Anehnya sebelum kejadian na'as menimpa korban, ia dijemput oleh pelaku di rumahnya, yang ternyata ditempat kejadian perkara sudah ada teman-teman lain yang sudah menunggu. Pemukulan pun tidak terelakkan, mulai dari satu lawan satu, hingga sampai pengeroyokan. Sekitar jam 07.00 (Jum'at,31/5/2024) korban mengeluh sakit lalu di bawah ke RS. Sekitar jam 10.00-an ia pun meninggal, hal ini sebagaimana dilansir Beritasatu.Com Kota Batu pada Sabtu (1/6/2024). Pertanyaan yang kembali mengusik penulis, kenapa hal ini terjadi kembali? Tentu karena sulitnya generasi Z dalam mengendalikan diri. Media yang memaksa jiwanya untuk berbuat arogan dan kekerasan, game yang mereka mainkan selalu pertikaian dan permusuhan.  Disamping itu banyaknya administrasi yang membebankan Guru, sehingga ketika di luar Sekolah mereka sulit berintraksi dengan para Siswa/inya. Disamping itu, ...