Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2020

PROFILE PENULIS

Nama : Mohammad Homaidi Tatala : Sumenep, 17 Juli 1985 Alamat KTP : Jl. Keputih Tegal Timur Baru, Rt. IV Rw. VIII. Kelurahan Keputih, Kec. Sukolilo Kota Surabaya. Alamat Domisili : Jl. Cemara Intan Gg.II Rt.3 Rw.4 Kampung Ladu, Desa Sidomulyo, Kec. Batu-Kota Batu. Status  : Sudah menikah dengan seorang istri yang bernama Umi Latifah, asal surabaya jawa timur. dari hasil pernikahannya  dianugrahi 3 buah hati yang lucu dan menggemaskan, anak pertama bernama Diva Farihatul Jannah Firramadhani (Fafa), kedua Amar Taqiyuddin Hasan (Amar) Dan yang ketiga Syafiqotul Khoir Al Hilya (Fiqo). Riwayat Pendidikan : Mengenyam Pendidikan formal Sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) Nurul Huda 1990-1992 melanjutkan jenjang Sekolah Dasar Negeri (SDN) Payudan II Tahun 1992-1999, melanjutkan ke jenjang berikutnya di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nurul Huda tahun 1999-2002, lalu mondok di pesantren sekaligus melanjutkan ke Madrasah Aliyah (MA) Manba'ul Ulum Bata-Bata yang ada di kabupaten Pamekasan Madura p...

CARA BERTAUHID ALA MANHAJ NUBUWAH

Oleh : Moh. Humaidi, M.Pd Akhir-akhir ini banyak orang yang disorientasi hidupnya, mereka berlomba-lomba menumpuk harta serasa mau hidup seribu tahun lagi, rentan tidak saling sapa antar saudara dan nyaris baku hantam, kursi kekuasaan menjadi rebutan, mereka lupa siapa dirinya, dari mana dia berasal dan kemana dia akan dikembalikan? Kenapa demikian? Karena mereka salah memahami konsep dasar dalam bertauhid. Ternyata Allah SWT telah mengajarkan kita cara bertauhid yang benar sebagaimana termaktub dalam firman-Nya : Bacalah, dengan menyebut tuhan yang telah menciptkan, dialah yang menciptakan manusia dari segumpal daging, bacalah dan tuhanmu yang mulia, dialah yang mengajarkan manusia dengan pelantara qolam, dialah yang mengajar manusia terhadap apa yang belum mereka ketahui. (Q.S. Al- 'Alq : 1-5) Kandungan surah Al -'Alaq ini adalah tentang konsep berauhid (Mengenal Tuhan). Bagaimana cara bertauhid yang benar? ialah  dengan cara beriqra' atau membaca, dalam makna lain mengan...

PEMUDA YANG DIRINDU SURGA II

Oleh : Moh.Humaidi, M.Pd * Surga adalah makhluk yang diciptakan Allah SWT. sebagai tempat peristirahatan orang-orang yang sholeh, Kehadiran surga ini menjadi mutivasi tersendiri bagi manusia dalam segala aspek perbuatannya, sehingga lebih terarah sesuai sunah.  Makhluk ini merindukan golongan yang dinanti kehadirannya, siapakah mereka? Iya.. mereka adalah golongan yang mempunnyai kehidupan sederhana tapi selalu terarah sesuai harapan Allah dan Rasul-Nya. Tidak seperti generasi muda saat ini yang penuh glamor, kebebasan, dan hura-hura. Tentu kondisi ini jauh berbeda dengan perjalanan hidup generasi sahabat Nabi SAW.  Generasi sahabat Rasulullah SAW sangat beribawa, Kehebatan bersikap dan kecermelangan pikiran telah mereka toreh dalam lembaran sejarah. Berbagai kemuliaan dan keutamaan senantiasa menghiasi pribadi mereka. Sampai-sampai Rasulullah SAW. Mengecam orang-orang yang suka mencela dan mencemooh para sahabat. Mencela mereka sama dengan mencela Rasulullah dan mendapat lakn...

Wabah Dan Kepedulian Seorang Pemimpin

Oleh. Moh.Humaidi, M.Pd * Ibarat kata pepatah; sejarah itu terus berulang. Hanya waktu dan pelakunya saja yang berbeda.  Demikian pula halnya dengan pandemi yang terjadi saat ini. Sejatinya pernah terjadi juga di masa lalu. Jenisnya yang berbeda. Subtansinya sama; wabah yang mematikan.  Kalau zaman milenial ini namanya corona (covid 19). Dulu, (salah satunya) lepra.  Karena pandemi ini bukan 'barang baru', maka sejatinya kita bisa belajar dari mereka (sejarah) dalam mengatasinya.  Maka bila kita buka-buka  kelasik, kita dapati tuntunan Nabi yang sangat aplikatif dalam mengerai persoalan ini.  Apa itu?  Para sahabat dianjurkan untuk tidak memasuki wilayah yang tengah terjangkit. Sebaliknya, jika berada di dalam tempat yang terkena wabah, mereka dilarang untuk keluar.  Seperti dalam hadis yang diriwayatkan Abdurrahman bin Auf.  إِذَا سَمِعْتُمْ بِالطَّاعُونِ بِأَرْضٍ فَلاَ تَدْخُلُوهَا، وَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا فَلاَ تَخْرُجُوا ...

Lockdown : Mumentum Memperbanyak 'Amal Infirodi.

Oleh. Moh. Humaidi, M.Pd * Diam sesaat di rumah terasa sudah lama dan membosankan. Untuk memacahkan suasana hening, sepi, coba baca qur'an, buku, nonton Tv, buka hp. Sejenak kegiatan ini menepis rasa bosan, hilang. Tapi ternyata...?  Rasa tenang ini tidak bertahan lama, pingin rasanya bertemu kawan, bercengkrama, dan berdiskusi. Bahkan ingin bersua dan melepaskan rasa haus rindu dengan keluarga di kampung nan jauh di sana. Ya... Itu harapan, semoga tidak hanya tinggal harapan. Merupakan kebiasaan pada umumnya, setiap ramadhan, menjelang hari raya. Semua saudara, sanak family, keluarga besar akan berkumpul, saling berma'af ma'afan dan melepaskan rasa kangen bersama. Larangan keluar rumah, jaga jarak, memakai masker, dan cukup di rumah saja atau di sebut dengan lockdown. Apalagi ditambah akan diperlakukannya pembatasan sosial bersekala besar (PSBB) di daerah.  Ini cukup menambah rasa was was dan khawatir yang berlebih.! Tidak ada yang harus di salahkan, apalagi rasa sesal..! ...

PEMUDA YANG DIRINDU SURGA

Mendengar kata surga, tergambar kenikmatan dan keindahan yang menjadi harapan semua makhluk, baik lintas agama, ras, tua atau muda. Semua berharap dan mejadi tujuan akhir setiap perbuatannya. Segala Kenikmatan ini sulit terlintas dalam relung jiwa manusia, karena kenikmatan ini belum ada di dunia dan tidak ada seorang makhluk pun meraskannya kecuali dia mendapat ridha dan rahmat tuhan-Nya. Rasulullah SAW menggambarkan dalam hadits Qudsi, Allah SWT berfirman:  “Aku telah menyiapkan bagi hamba-hamba-Ku yan sholeh kenikmatan-kenikmatan di surge yang tidak pernah dilihat oleh mata-mata mereka, yang tidak pernah didengar oleh telinga-telinga mereka, bahkan tidak pernah terbetik dalam hati mereka”. Surga adalah makhluk yang diciptakan Allah SWT. sebagai tempat peristirahatan orang-orang yang sholeh, yaitu orang-orang yang mendapatkan kasih sayang dan ridha-Nya, Apakah mereka saat hidup di dunia ta’at,  sesuai sunnah rasul-Nya? Atau sebaliknya?. Kehadiran surga ini menjadi mutivasi b...

Jadikan Wabah, "Wasilah" Menuju Sakinah.

Oleh : Moh. Humaidi, M.Pd * Telah lama rasanya berlama-lama di rumah, hampir tiga bulan berlalu sejak dianjurkannya semua lini agar tetap di rumah, karena bahayanya virus yang mematikan.  Bukan rahasia umum lagi, virus covid 19 ini Sejak kedatangannya yang tidak diinginkan dan nyaris tidak bersahabat dengan siapapun, ras, golongan, tua, muda, miskin, konglomrat,  rakyat, dan pejabat. Saat di goreskannya tulisan ini, sudah kurang lebih 22.271 pasien positif virus corona, tercatat 5.402 pasien positif sembuh dan 1.372 kasus kamatian yang tersebar di 34 provinsi, sebagaimana terkabarkan di Covid 19.go.id . Angka positif kasus tersebut menambah rasa takut yang dimiliki rakyat yang notabeni tidak bisa bergerak karana rasa takut yang mencekam di susul pemberlakuan PSBB diberbagai daerah. Tentu ini menambah stresnya sebuah keluarga, yang menginginkan ketentraman (baca _sakinah_) terlebih seorang ibu, disamping harus mendidik putra-putrinya yang sdh hampir tiga bulan di rumah karena d...

Menyelami Makna Sam'an Watha'atan 1

Oleh : Moh. Humaidi, M.Pd * Merupakan sebuah keniscayaan keberadaan seorang pemimpin baik dalam lingkup kecil taruhlah keluarga atau dalam sekala besar seperti negara, pemimpin ini sangat di butuhkan keberadaannya, karena dia sangat menentukan maju dan mundurnya apa yang dipimpinnya baik dalam memberikan kebijakan atau memutuskan masalah yang mendatangkan solutif atau kontradektif Apa yang seharusnya disiapkan?“   Sebelum jadi pemimpin , kesuksesan adalah tentang mendewasakan dan mengembangkan diri . Ketika sudah jadi pemimpin , kesuksesan adalah tentang mendewasakan dan mengembangkan orang lain .“ Leadership quotes di sini dikemukakan oleh Jack Welch, mantan CEO General Electric. Dalam hal ini Nabi bersabda : Ibn umar r.a berkata : saya telah mendengar rasulullah saw bersabda : setiap orang adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannnya.   Seorang kepala negara akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang di...