By. : Moh. Homaidi* Setiap orang pasti mengalami titik, di mana mereka merasa jenuh dengan hiruk pikuk duniawi. Pekerjaan, jabatan, dan harta memang tidak akan ada ujungnya, sampai ruh berpisah pun yang namanya urusan dunia tidak akan berakhir. Kenapa hati dan pikiran terus tidak puas dengan urusan dunia? Karena memang dunia diciptakan bukan untuk kepuasan. Dunia hanya sebagai tempat singgah untuk ibadah dan berbuat baik. Dalam hal ini baginda Nabi mengingatkan kita agar mengelola dunia dengan iman, bukan karena nafsu, apalagi ambisi menguasai. Karena jika berdasarkan nafsu, semua akan rusak dan berakhir sengsara. Jiwa serakah akan menguasai dirinya, dan merusak masa depannya. "Dua serigala yang lapar yang dilepas di tengah kumpulan kambing, tidak lebih merusak dibandingkan dengan sifat serakah manusia terhadap harta dan kedudukan yang sangat merusak agamanya”. Jiwa dasar manusia selalu tidak puas dengan apa yang dimilikinya, merasa kurang, padahal disekelilingnya masih ban...