Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2023

Miliki Nikmat Terbesar, Kebahagiaan Akan Diraih

  By. :  Moh. Homaidi * Jangan tertipu dengan kenikmatan yang bersifat sementara, karena nikmat yang sesungguhnya saat mereka mendapat hidayah. Ustadz Hasyim dalam ceramahnya saat menjadi pameteri pada kegiatan mabit YPI Arti (Ar-Rohmah Putri) bersama beberapa Asaatidz YPI Al-Fattah yang bertempat di Masjid Al Juwariyah kampung ladu Selasa, (31/10). Adapun kegiatannya adalah  sholat lail dan sholat subuh berjama'ah, serta tausyiah. Dalam ceramahnya beliau menegaskan bahwa, nikmat terbesar dalam hidup ini adalah Iman dan berjama'ah. Bukan jabatan dan harta benda, apalagi kemewahan. Orang yang beriman jika tidak punya jama'ah ibarat satu buah lidi yang mudah patah, tapi jika banyak dan bertumpuk terlihat kekuatannya serta hasil yang diraihnya. Sementara dunia dan seisinya adalah kenikmatan sementara, yang cukup menipu, tambahnya. Seraya beliau mengutip Firman Allah SWT dalam surat Al Hadid ayat 20 : Yang artinya : " Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan ...

Pendidikan Itu Milik Siapa?

  By. : Moh. Homaidi* Dalam perbincangan ringan di TV One pada Ahad, 29/10 yang mana berdasarkan survie pemilih muda meraih 30% di arena pilpres 2024. Perbincangan mulai memanas saat jubir dari pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dia menegaskan bahwa, jika pak Ganjar mendapat mandat rakyat jadi Presiden RI dipastikan setiap rumah ada satu serjana. Janji tersebut cukup menggiurkan, dan tentunya banyak menyedot perhatian publik khususnya kalangan muda dan orang tua, yang anaknya belum bisa kuliah. Pertanyaannya, pendidikan itu milik siapa? apakah milik penguasa, dan orang kaya? Tentu jawabnya tidak. Dalam sebuah statmen diungkapkan bahwa :“ Pendidikan bukanlah milik mereka yang kaya, bukan pula kekuatan bagi mereka yang berkuasa. Pendidikan adalah milik mereka yang mau belajar, mencari kebenaran, menemukan kekuatan, dan membawa perubahan ”. Maka, jika terpatre dalam diri semangat belajar tinggi, pasti ilmu tersebut dapat kita raih, kapan dan dimanapun berada. Walau tawaran secara fasi...

Perbaiki Dan Luruskan Niat

  By. : Moh. Homaidi* Tadi sore aku dapat WhatsAp dari teman yang secara tidak langsung dia mengamati tulisanku yang baru terbit. Temanku bertanya kok bisa menerbitkan tulisan di web dan bagaimana caranya agar tetap on time menulis? Dia mengaku tulisannya pernah terbit di beberapa majalah dan web yang cukup terkenal, hanya saja beberapa bulan terakhir sudah lemas, tidak ada semangat. Seorang teman ini ingin mengasah lebih jauh, bagaimana tulisannya bisa tercover dan berkelanjutan.  Aku ingatkan dia jangan salah niat, apapun yang kita lakukan terlebih kaitannya dengan tulis menulis harus luruskan niat. Untuk apa menulis? Kalau hanya ingin mendapatkan pundi-pundi duit, saat mendapatkannya ya.. sudah, selesai pula semangatnya. Apalagi saat mengetahui ada penulis baru yang lebih bagus tulisannya dan lebih tertata pilihan katanya, tentu bertambah turunlah imunya. Maka, perbaiki dan luruskan niatmu..!  Jika kita menulis ingin mencerahkan dan mengingatkan orang lain agar menjadi...

Tetaplah Setia..! Walau Jauh Berada

  By. : Moh. Homaidi* Dalam sebuah forum penanggung jawab sekolah berkumpullah sekian banyak pimpinan untuk melakukan konsulidasi. Sebelum acara dimulai, terjadi perbincangan ringan tapi serius. Ada yang mengaku kalau dirinya sudah menikah hampir 14 tahun. Tapi pernikahan yang ia lakukan tidak sebagaimana orang pada umumnya setiap hari bertemu dengan pasangannya. Usut temu usut, ternyata yang bersangkutan pernikahan resmi tapi tidak se rumah, karena suaminya tidak bisa meninggalkan lembaga yang diasuhnya. Sementara istrinya juga tidak bisa meninggalkan lembaga yang dimilikinya. Akhirnya mereka berdua bertahan dengan pernikahan jarak jauh atau LDR. Si istri mengaku kalau suaminya pulang setiap 2 bulan sekali, dan dia merasa senang dan bahagia.  Kesetiaan akan menjaga rasa dan kasih sayang bagi kedua insan yang saling bercinta.  Dalam sebuah pepatah disebuatkan : "Kesetiaan itu bukan diukur dari banyaknya waktu untuk bersamanya, tapi kemampuan kamu menjaga hati ketika sedan...

Jaga..! Harga Diri Saudaramu

  By. : Moh. Homaidi* Seseorang pekerja datang ingin menemui atasannya guna ingin mengurai benang yang mulai kusut, sebab isu yang menyebar karena ulah temannya. Kehadirannya untuk membela dan menjelaskan kalau si temannya tidak salah, yang ada hanya salah paham. Sebagai pimpinan yang bijak, atasannya tidak menjas temannya salah,  sebagaimana informasi yang sedang bergulir. Hanya saja ia ingin memastikan bahwa semua baik-baik saja. Perbuatan yang dilakukan seorang pekerja ini tidak salah, dia ingin membantu menjaga kehormatan temannya. Hal ini sangat dianjurkan karena masuk pada kadar membela dan menjaga harga diri saudara. Karena betapa besar pahala yang akan ia dapatkan, bahkan menjadi wasilah penghalang siksa dari api Neraka. Nabi SAW bersabda : Artinya : “ Barangsiapa membela kehormatan saudaranya (sesama Muslim), maka hal itu menjadi penghalang untuknya dari api neraka .” (HR Tirmidzi). Keselamatan Salah satu adab dalam bergaul ialah seseorang mampu menjaga dan membela ha...

Dahsyatnya Sujud, Menghadirkan Kelapangan

  By. : Moh. Homaidi * Seorang Ibu gelisah dengan tingkah laku putranya yang sepanjang hari, mingggu, bulan, bahkan tahun, dan bertambah umur, bertambah pula keberaniannya, sering melawan dan mengancam. Bahkan si Ibu sempat menyesal seraya berfikir, bahwa sekolah di tempat yang mahal tidak menjadi jawaban untuk menghentikan keangkuhan dan keberaniannya dalam membangkang. Hingga suatu hari si Ibu datang ke salah seorang Ustadz guna mengadukan prihal adab anaknya. Sang Ustadz memberikan arahan agar jangan berputus asa untuk kebaikan putranya. Di akhir pertemuan Ustadz berpesan kepada si Ibu agar menyisipkan do'anya diselah-selah sujud terakhir saat sholat. Pesan itu selalu terngiang-ngiang seakan baru kemaren, sehingga tidak terasa si Ibu ini telah melakukan do'a pada sujud terakhir satu bulan lebih. Selang satu bulan, si Ibu datang kembali menemui sang Ustadz seraya sowan, untuk memberitahukan bahwa sikap dan tindak tanduk putrang 90% berubah, yang semula dipanggil sulit nyahut,...

Kebersamaan Menguatkan Keimanan

  By. : Moh. Homaidi* Surabaya - Setelah lepas dari pengurus Pemhida (pemuda hidayatullah) wilayah Jawa Timur, 5 bulan yang lalu pada priode 2020-2023. Bang Sauma selaku ketua mengundang kami dan semua pengurus berkumpul bersama keluarga dalam rangka " family gathering " bertempat di Surabaya Sabtu (21/23). Kegiatan ini diangkat dalam rangka menumbuhkan kebersamaan dan menguatkan keimanan, sekaligus pengukuhan purna tugas, he..he. Gumam bang Sauma. Kegiatan yang bertempat di Atlantis Land Surabaya ini berlangsung satu hari mulai pukul 10.00 : 19.30. Adapun pengurus yang hadir pada kegiatan ini adalah, bang sauma, bang Marzan, bang Alim, bang Robinsah, bang Toni, bang Homaidi, bang Tarmidzi, dan bang Daud. Mereka hadir bersama Istri dan Anak-anaknya. Keseruan dimulai dengan menikmati wahana yang ramah anak dan keluarga, hingga berenang di kolam renang. Tidak luput dari rangkaian kegiatan yaitu memanjakan mata dengan menyaksikam air mancur menari dan foto bersama. Diakhir kegia...

Pengaruh Ridha Orang Tua, Terhadap Prestasi Anak

By. : Moh. Homaidi* Batu- Beberapa hari yang lalu lembaga yang menjadi tempat aku berkarya mengadakan kegiatan perkajum (perkemahan kamis jum'at). Perkemahan tersebut bertempat di Bumi Perkemahan Sahabat Alam Karangploso Malang. Kegaiatan berlangsung selama dua hari (19-18/10). Diantara kegiatannya adalah PBB (pendidikan baris berbaris). Yang menjadi sorotan aku adalah si pelatih PBB yang masih muda usia 26 tahun.  Ia bercerita kalau dirinya masuk TNI (Tentara Negara Indonesia) semenjak lulus MAN (Madrasah Aliyah Negeri). Tapi, apakah sekali tes langsung diterima? Jawabnya tidak. Saya ikut tes masuk selama 6 kali dan itu gagal semua, ngakunya. Mau masuk tes ke 7 si TNI muda ini sowan ke salah satu kiyai, pesan pak Yainya "salah satu orang tuamu masih ada yang belum rela". Mendengar pesan itu, aku langsung menemui ibu, benar saja ternayat ibu mengaku kalau setiap aku tes selama 6 kali, ibuku keberatan khawatir ditinggal pergi jauh sama putranya. Setelah itu, aku jelaskan p...

TOKOH MUDA, SIAP BERJUANG UNTUK RAKYAT

Sulbar - Ketua Dewan Pengurus Cabang Nasdem (DPC) Kec. Bulo Kab. Polman Sulbar, SYARIF, S.Pd.I., M.Pd maju berkontestasi sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kab. Polewali  (Polman), di pemilu 2024 mendatang. Pria yang akrab di panggil ustadz itu merasa terpanggil menjadi wakil rakyat untuk memperjuangkan hak dan keinginan rakyat melalui jalur Politik. Syarif yang juga sebagai praktisi pendidikan ini termotivasi maju sebagai caleg setelah beberapa tahun melihat perkembangan dan kebutuhan masyarakat yang ada di daerahnya belum sejahtera lahir dan bathin. Untuk maju sebagai Caleg, saat ini ia telah bergabung di partai Nasdem, dengan wilayah pemilihan Dapil 4, yang meliputi Kecamatan Wonomulyo, Mapilli dan Bulo. Lulusan  Pasca Sarjana Pendidikan Agama Islam  UIN Sunan Ampel Surabaya l ini  memilih Partai Nasdem sebagai kendaraan menuju DPRD Kab Polewali Mandar  lantaran hanya Partai NasDem yang dengan jelas dan tegas menyatakan bahwa Partai i...

Milikilah Muru'ah Dalam Bergaul

By. : Moh. Homaidi* Manusia adalah makhluk sosial yang dituntut untuk bergaul mulai tegur sapa, sampai saling membantu sesuai kebutuhan. Hanya saja terkadang masih ditemui dalam pergaulan sikap tercela yang membuat seseorang kurang begitu dihormati. Taruhlah mudah mengumpat, menggunjing, bahkan mengadu domba antar satu dengan yang lain, dapat menghilangkan muru'ah seseorang. Siapa tokoh pengumpat dan namimah itu? Dia adalah Abu Lahab, hingga Allah abadikan krakternya dalam Al Qur'an, dan menjadikannya nama sebuah surat, yakni surat Al Lahab. Yuk..! Kita jaga muru'ah dari perkara yang kurang baik. Apa itu muru'ah? Ia adalah sikap untuk menjaga tingkah laku, hingga tetap berada pada keadaan yang beradab.  Berbuat dengan segenap akhlak baik dan menjauhi segenap akhlak buruk. Menerapkan semua hal yang akan menghiasi dan memperindah kepribadian, dan meninggalkan semua yang akan mengotori dan menodai diri. Muru'ah atau kehormatan harus dijaga dan dilindungi. Jangan kotori...

Jika Allah Berkehendak Tiada Yang Mampu Menghalangi

By. : Moh. Homaidi* Kemaren sore, aku mendapat pesan Whatsaap dari salah satu Dosen yang pernah mengajariku saat kuliah sarjana strata 1 di Surabaya. Setelah aku cek ternyata beliau memberi kabar,  qodarullah telah di diterima kuliah S3 di salah satu kampus ternama yang ada di Kota Malang. Aku pun mengucapkan selamat, dan ikut bahagia karena Dosen yang pernah dulu mengajar aku, bisa menempuh ke jenjang berikutnya. Terbisit dalam hati, 'kok bisa ya?'. Aku pun memberanikan diri untuk bertanya, apakah Ustadz ikut program doktoral lewat jalur mandiri atau beasiswa?. Sampai sekarang belum ada jawaban, karena besar harapan jawaban beliau mampu memberikan spirit dan presepsi, agar aku lebih mengoptimalkan potensi diri. Tapi aku menghibur diri, bahwa 'jika Allah berkehendak tidak ada yang mampu menghalangi' semua pasti terjadi. Dan endingnya membahagiakan. Hati dan pikiranpun mulai tenang, berharap menunggu hasil yang terbaik, he..he.   Kasih Dan Sayang Allah memberikan rasa k...

Karunia Allah Turun Sesuai Kebutuhan

  By. : Moh. Homaidi * Bertemu dengan orang yang tercelup qolbunya, maka spiritnya menebar ke sekelilingnya. Kita yang mendengarnya merinding dan bulu kuduk pun berdiri. Sebab apa yang dikatakan dan apa yang dikerjakan penuh makna dan hikmah. Tadi siang aku ketemu dengan salah satu putra pendiri Hidayatullah, Abangda Muntadziruzzaman Abdullah Said, beliau bercerita saat berada di Makkah.  Suatu ketika beliau ke kamar mandi, qodarullah tas yang berisi kebutuhan dan uangnya hilang. Dalam keadaan bingung, tidak ada sanak family dan teman, akhirnya beliau segera ambil wudlu’ dan sholat dua raka’at, setelah itu diapun tidak lupa berdo’a, isi doanya “aku butuh uang ya Allah, dengan bahasa Indonesia”, ngakunya.  Setelah itu aku berbaring, selang beberapa menit tiba-tiba handphone berdiring, setelah aku cek ternyata dari syekh yang aku kenal saat di Madinah.  Beliau tanya posisi dimana? Aku di Makkah, oh iya kebetulan aku juga di Makkah, jawab syekh. Tenyata ngajak ketemu, ...

Apa Kekayaan Yang Sesungguhnya?

  By. : Moh. Homaidi* Sebagaimana manusia pada umumnya bekerja, berangkat pagi pulang sore. Hal ini menjadi rutinitas sehari-hari tiada henti. Kecuali sakit dan hari libur, itupun masih dipaksakan kalau ada pekerjaan lembur. Saat di tanya untuk apa bekerja, berangkat pagi sampai sore, hingga larut?. Kebanyakan orang berkata "Aku lakukan ini untuk menumpuk kekayaan, agar kelak anak dan cucu-cucuku tidak kelaparan, serta hidup layak", tidak pelak atas nama kekayaan mereka rela mencuri hingga korupsi. Padahal makna kekayaan dalam Islam menurut para shahabat dan fuqoha' adalah mudah, tapi sulit untuk di cerna kecuali orang yang mendapatkan keberuntungan. Ali bin Husein berkata " Orang terkaya adalah orang yang menerima pembagian (takdir) dari Allah dengan senang hati ". Dari penjelasan tersebut sungguh rugi seseorang yang rela pergi pagi pulang sore hanya menumpuk kekayaan tapi tidak mau menerima keadaan yang Allah berikan. Ketenangan Fatamurgana  Mudah mengeluh, ku...

Agar Tidak Salah Langkah

  By. : Moh. Homaidi* Suatu ketika ada seorang suami yang mengizinkan istrinya ke atasannya. Kebetulan si istri bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Tentu butuh banyak pelatihan atau upgrading guna memupuk kemampuan dalam mendapatkan pengetahuan yang memadai. Tapi pada saat yang sama ada seorang suami yang menuntut agar si istri tidak ikut pelatihan karena bertepatan dengan acara keluarga. Mendapat pesan singkat tersebut, pimpinan perusahaan kaget, dengan berharap agar istrinya tetap ikut kegiatan, walau tidak sampai seleasi jika memang tenaganya dibutuhkan di rumah. Tapi tanggapan suaminya meninggi dengan berkata "Urusan keluarga lebih penting, nanti biaya kegiatannya akan ku ganti". Disini keterampilan menyikapi persoalan dibutuhkan, disatu sisi perusahaan menuntut bekerja secara profesional, tapi di sisi lain tanggung jawab sebagai seorang istri tidak terbantahkan. Agar sama-sama tidak salah langkah, sehingga mendapatkan keputusan yang merugikan. Maka...

MASIH ADAKAH IMAN DI HATI

  By. : Moh. Homaidi* Beberapa pekan terakahir media sosial diramaikan dengan berita yang mendatangkan senang, begitupula sebaliknya mendatangkan kecaman. Yaitu ramainya pemberitaan “Hamas menyerang permuliman Israel”. Sekilas tulisan tersebut memojokkan Hamas dengan mengundang pesan “kecamlah Hamas yang tidak punya rasa prikemanusiaan dan solidaritas.  Benar saja, setelah itu datanglah kecaman keras dari Negara Adidaya selaku kubu Israel ialah Amerika. Jangan terkecoh dengan siaran berita, sebab Hamas adalah pasukan tentara Islam yang senantiasa membela dan mempertahankan kehormatan Al-Quds di Negeri Palestina. Berbagai sekanario musuh Allah lakukan, mulai penghancuran pasukan Hamas, hingga penyandraan besar-besaran orang dewasa dihujani peluru laras panjang. Tapi ternyata Allah izinkan, hingga akhirnya beberapa pekan terakhir pasukan Al-Qossam nama akrabnya HAMAS mampu memporak-poranda kawasan permukiman Israel. Kita bersyukur umat Islam diberikan kesempatan menang, ternyata...

Antara Kebijakan Dan Kebijaksanaan

By. : Moh. Homaidi* Sekilas dari judul di atas seakan tidak ada bedanya antara kebijakan dan kebijaksanaan. Tapi dari sudut pandang bahasa, ada perbedaan.  Kata kebijakan berasal dari bentuk dasar bijak. Kata ini mengandung makna garis haluan (policy). Garis haluan, mengandung makna, pertama , rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak ( tentang pemerintahan, organisasi).  Kedua , pernyataan cita-cita, tujuan, prinsip, atau maksud untuk manajemen dalam usaha mencari sasaran. Contohnya, Kepala Sekolah sedang menyusun konsep kebijakan peraturan Guru. Sementara kebijaksanaan adalah kata yang berasal dari kata bijaksana mendapat imbuhan gabung ke-..-an. Kata ini mengandung makna “kepandaian menggunakan akal budi. (wisdom).” Pada kata bijaksana terkandung makna bijak, yakni akal budi, arif atau tajam pikiran, sehingga kata bijaksana dapat berarti “ pandai dan cermat serta teliti ketika men...

Berfikir Positif Dan Optimis

By. : Moh. Homaidi* Suatu hari ada seorang teman bercerita tentang keluarga wali muridnya yang mana si Ayahanda telah berhenti bekerja, karena alasan perusahaan sedikitnya produksi sehingga menyebabkan pengurangan karyawan. Biasanya setiap bulan mendapatkan gaji, ini malah tidak dapat. Sempat gelisah, dan bingung buat usaha. Sekaligus punya nadzar jika pesangon dari tempat bekerja keluar, ia akan beli kambing untuk kurban. Dengan selalu barharap agar Allah segera membantu kebutuhannya. Temanku pun menasehati agar tetap berfikir positif, tanpa menyalahkan keadaan apalagi membenci musibah yang menimpa. Akhirnya pada saat yang direncanakan, si ayah tersebut mau membuka warung makan. Tiba-tiba datang seorang ibu yang sudah berumur mengahampiri, seraya menawarkan berkenan atau tidak berangkat umroh?. Antara percaya atau tidak, mimpi atau sadar. Si Ayahanda pun memastikan jika memang tawarannya serius besok ibu datang lagi.  Seorang ayah yang mempunyai dua anak ini ingin mengajak istriny...

Keberanian Adalah Bukti Keyakinan

  By. : Moh. Homaidi* Seorang yang punya keberhasilan pasti berbanding lurus dengan keyakinannya. Bekerja keras sesuai SOP (standar operasional) dan bekerja cerdas mengelola waktu, tanpa menghilangkan kewajiban sebagai hamba dan pemimpin dalam keluarga.  Tentu yang demikian tidak mudah dilalui, butuh trobosan dan lompatan melebihi manusia normal pada umumnya. Ia mampu menyelesaikan tugas dan tanggung jawab tersebut, karena punya keyakinan yang kuat dan kokoh. Dialah Mush’ab bin Umair, seorang pemuda Quraisy, sahabat Rasulullah SAW yang terkenal kaya dan rupawan. Orang tuanya memberikan segala fasilitas untuk Mush’ab. Penampilannya sangat elegan dengan pakaian yang indah dan parfum yang semerbak. Dan sosok panutan banyak perempuan kota Makkah saat itu. Bahkan Rasulullah SAW pun pernah mengatakan ketampanan Mush’ab. Beliau bersabda, “Aku tidak pernah melihat seorang pun di Makkah yang lebih rapi rambutnya, paling bagus pakaiannya, dan paling banyak diberi kenikmatan selain dari ...

Mutiara Iman Dalam Kehidupan

  By. : Moh. Homaidi* Setelah sholat isya' aku sadar kalau belum menulis, lalu menghampiri rak buku tiba-tiba melihat kitab Nashaihul 'Ibad karangan "Syihabuddin Ahmad bin Hajar Al-'Atsqolani" dengan syarahnya Muhammad Nawawi ibu Umar Al-Jawi.  Tapi, anak kedua yang laki menghentikan aku untuk membuka lembaran demi lembaran, karena minta ditemani main catur. Sejenak berhenti antara melanjutkan bacaan atau menemani bermain, karena belum tidur setelah belajar malam. Akupun ikut bermain hingga selesai, dan aku putuskan untuk melanjutkan membaca. Bacaan berhenti pada kalimat "Mutiara Iman", sontak aku berkeinginan mengangkat materi ini. Setelah aku baca apa yang aku lakukan tadi, sejenak menemani anak  tanpa mendahulukan urusanku dengan kata sabar itu masuk pada deretan mutiara tersebut. Nabi Muhammad SAW bersabda : " Mutiara Iman ada empat. Sabar, ridha, ikhlas, dan taslim (berserah diri)". Pertama , sabar. Ialah sabar dalam hukum syari'at ya...

Tiga Amalan Yang Harus Diperjuangkan

By. : Moh. Homaidi* Setiap orang berharap kebahagiaan, tapi sedikit yang mau memperjuangkan. Inginnya duduk tenang dan datang rezeki yang berlimpah. Berbagai cara ia lakukan hingga harus mengorbankan keluarganya karena ia berbagi ibadah dengan iblis. Ibarat seseorang yang berusia lanjut tapi berharap muda lagi, berbagai perawatan ia lakuan mulai aktif menggunakan resep dokter hingga operasi plastik. Akan tetapi yang namanya usia tidak bisa kelabui, tulang mulai kropos dan semangat sudah lemah. Yang harus dilakukan sekarang adalah tumbuhkan dalam diri untuk selalu  mendapat ridha Allah SWT. Tanpa melihat apakah itu manis atau pahit. Imam Syafi'i berkata :  "Amalan yang paling berat diamalkan Ada 3 (tiga). Pertama . Dermawan saat yang dimiliki sedikit. Kedua . Menghindari maksiat saat sunyi tiada siapa-siapa. Ketiga . Menyampaikan kata-kata yang benar dihadapan orang diharap atau ditakuti". Jika seseorang mampu melewati ketiga perkara tersebut maka tentu dia berhak mendapat...

Kepedulian; Risalah Kenabian

By. : Moh. Homaidi* Tadi sore saya kedatangan tamu, dengan misi silaturrahim sekaligus besuk. Beliau adalah teman Guru saat dua tahun yang lalu bersama-sama berjuang di medan pendidikan. Karena berhubung ada tugas yang lebih menantang akhirnya pamit. Sering berdakwah dari rumah ke rumah, membuat halaqok kecil diberbagai tempat. Beliau ke rumah karena mendengar di tempat halaqohnya kalau saya baru terkena musibah. Dalam perbincangan yang cukup singkat karena setelah dari rumah akan segera berkunjung ke tempat halaqohnya di tempat yang notabeni emak-emak. Beliau bercerita, di tempat tersebut ada musholla tapi yang menghidupkan emak-emak, jadi imam plus makmum, bahkan tidak jarang ada makmum laki-laki.  Ketika ditanya kenanapa kok bisa begitu? "iya kami tidak tahu, yang penting sholat", akunya. Akhirnya teman saya aktif membina jama'ah tersebut hingga saat ini. Kemuliaan Sungguh mulia seorang yang punya kepedulian. Karena sesungguhnya bentuk kepedulian itu tidak hanya berupa...

Keberuntungan Yang Hakiki

By. : Moh. Homaidi * Setiap kita pasti berharap kebaikan dan berdo'a untuk mendapatkannya. Tapi betapa banyak disaat yang bersamaan kebaikan tersebut tertunda, bahkan tertolak sebab keteledorannya. Taruhlah, seorang Kapala Desa meminta kita terlibat aktif dalam sebuah acara, tapi karena urusan spele permintaan itu di tolak. Sehingga wajar ketika suatu saat ada kegiatan yang sama, kita kurang diperhatikan.  Ternyata ini menjadi salah satu sebab seseorang kurang mendapatkan perhatian dari orang lain, terlebih oleh pemerintah.  Contoh lain, jika kita tinggal di sebuah kampung yang notabeni pekerja keras, berangkat pagi pulang sore. Terkadang mereka sulit mendapatkan pengetahuan yang cukup, sehingga wajar mereka mudah teradu domba.  Mudah percaya atas informasi yang diterima bahkan nyaris tidak tahu mana yang benar dan salah. Sementara kita sibuk dengan kegiatan sendiri, sehingga lupa memberikan pengarahan dan bimbingan. Di saat takmir masjid atau musholla meminta kita member...

Kencangkan Tali Impianmu

By. : Moh. Homaidi* Setiap orang pasti punya impian, baik ingin jadi pengusaha ataupun ilmuan. Ingin kuliah ke jenjang yang lebih tinggi dan lain sebagainya. Walau secara hitungan ekonomi kurang terpenuhi, tapi kalau impian terpatre dalam jiwa, tentu mudah dalam mencapainya dan tidak ada alasan untuk gagal.  Maka kencangkan tali impianmu dengan cara, pertama , fokus melakukan langkah-langkah yang mengarah sesuai apa yang diinginkan. Kedua , jangan terlena dengan lingkungan, karena itu bisa melalaikan, yang menyebabkan lupa terhadap apa yang diharapkan. Ketiga , banyak membaca, karena akan memberikan pengetahuan dan pengalaman baru. Sehingga menumbuhkan spirit dalam meraih apa yang diimpikan. Ricard S berkata : " Orang yang menginginkan impiannya menjadi kenyataan, harus menjaga diri agar tidak tertidur ". Disorientasi Sebaliknya, jika kesempatan ada, waktu tersedia dan dana mumpuni. Tapi kalau tidak punya mimpi, pasti tidak ada rasa ingin belajar, orang tua menyuruh kuliahtap...

Sayangi Dan Hindari Hardikan!

By. : Moh. Homaidi* Seorang Ibu adalah sosok panutan dalam melayani suami, di sisi lain harus menuntaskan urusan rumah tangga. Mulai mencuci pakaian, menjemur, menyapu, mengepel, masak, dan merawat anak.  Tidak ada yang menyamai sosok tangguh yang satu ini, walau sebenarnya tanggung jawab itu adalah milik seorang suami, tapi mereka rela melepaskan karirnya hanya untuk melayani dan membantu sang suami. Maka wajar dalam banyak catatan hadits mudahnya seorang istri menggapai kenikmatan Surga dari berbagai pintu yang di suka. Sebagai Nabi Muhammad SAW bersabda, artinya : “ Jika seorang wanita menunaikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan menaati suaminya; niscaya akan dikatakan padanya: “Masuklah ke dalam surga dari pintu manapun yang kau mau ”. (HR. Ahmad). Beruntunglah seorang istri yang memenuhi kriteria dan berperangai demikian. Orang bijak berkata : " Kesuksesan seorang suami ada di dalam do'a istri yang sholehah ". Lalu bagaimana agar...

Saat Rasa Mulai Hambar

By. : Moh. Homaidi* Setiap jiwa punya rasa yang menjadi penentu indahnya kehidupan. Terkadang seseorang ingin merasakan  nikmatnya pekerjaan tapi terhalang lingkungan yang kurang bersahabat  akhirnya murung dan hidup terasa hambar. Tidak sedikit seorang suami yang bekerja seharian tidak mengenal lelah di bawah terik panas matahari, tapi setelah pulang kurang mendapat perhatian dari sang istri, maka barang tentu rasa lecewa, dan bahagia yang diinginkan pupus seketika. Yang dibutuhlan disini ialah kesiapan jiwa dan mental yang kuat agar harapan dan rasa tidak sia-sia. Pertama , pasang niat yang lurus. Jangan berharap pekerjaan itu mendapat sanjungan manusia, karena dipastikan kekecewaan akan menghampiri. Tapi berharaplah akan ridha ilahi. Tandanya, dicela tidak sakit hati, dipujipun tidak bangga diri. Kedua , jangan pedulikan omongan orang, fokus dan bertanggung jawab atas pekerjaan. Jauh lebih penting daripada memikirkan orang yang merasa tersaingi.  Padahal bisa jadi oran...